Selasa, 08 September 2015

Terapi Diabetes dengan Tahitian Noni

Terapi Diabetes dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage



Diabetes Kencing manis atau diabetes adalah suatu grup dari penyakit metabolisme dikarakteristikan oleh tingkat gula darah (glukosa) yang tinggi, yang berakibat dari kerusakan pada pengeluaran insulin, atau kerja insulin, atau keduanya. Secara normal, tingkat gula darah dikontrol secara ketat oleh insulin, suatu hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin menurunkan tingkat gula darah. Ketika gula darah naik (contohnya, setelah makan makanan), insulin dilepas dari pankreas untuk menormalkan tingkat gula. Pada pasien dengan kencing manis/diabetes, tidak kehadiran atau produksi yang tidak mencukupi dari insulin menyebabkan hyperglycemia. Diabetes adalah suatu kondisi medis kronis, yang berarti bahwa walaupun itu dapat dikontrol, dia berlangsung seumur hidup.

Gejala-Gejala Kencing Manis

Gejala-gejala awal dari kencing manis yang tidak dirawat dihubungkan dengan kenaikkan tingkat-tingkat gula darah, dan kehilangan glukosa kedalam urin. Jumlah-jumlah yang tinggi dari glukosa didalam urin dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran urin dan menjurus pada dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan peningkatan kehausan dan konsumsi air. Ketidakmampuan insulin untuk bekerja secara normal mempunyai pengaruh pada metabolisme protein, lemak dan karbohidrat. Insulin adalah suatu hormon anabolik (anabolic hormone ), yaitu satu yang mendorong penyimpanan lemak dan protein. Suatu kekurangan insulin yang relatif atau mutlak akhirnya menjurus pada kehilangan berat badan meskipun dengan suatu nafsu makan yang meningkat. Beberapa pasien-pasien kencing manis yang tidak dirawat akan mengeluh kelelahan, mual dan muntah. Pasien-pasien dengan diabetes adalah rentan untuk mengembangkan infeksi-infeksi kandung kemih (bladder), kulit, dan area-area vagina. Fluktuasi-fluktuasi pada tingkat-tingkat glukosa darah dapat menjurus pada penglihatan yang kabur. Peningkatan tingkat-tingkat glukosa yang ekstrim dapat menjurus pada kelesuan dan koma.

Diagnosis Kencing Manis / Penyakit Gula


Tingkat-tingkat normal dari glukosa puasa adalah kurang dari 100 milligrams per deciliter (mg/dl). Tingkat-tingkat plasma glukosa yang lebih dari 126 mg/dl pada dua atau lebih tes-tes pada hari yang berbeda mengindikasikan diabetes. Suatu tes glukosa darah secara acak dapat juga digunakan untuk mendiagnosis diabetes. Suatu tingkat glukosa darah dari 200 mg/dl atau lebih mengindikasikan diabetes.

Ketika puasa glukosa darah berdiam diatas 100mg/dl, namun dalam batasan dari 100-126mg/dl, ini diketahui sebagai glukosa puasa yang terganggu [impaired fasting glucose (IFG)]. Ketika pasien-pasien dengan kondisi IFG tidak terdeteksi sebagai diabetes, maka kondisi ini membawanya dengan risiko adanya penyakit lain.
Memeriksa Gula Darah - Hemoglobin A1c (HbA1c)

Gula, jika menempel/melekat dalam waktu yang lama, adalah lebih sulit untuk menghilangkannya. Didalam tubuh, gula juga menempel/melekat, terutama pada protein-protein. Sel-sel darah merah didalam tubuh hidup 90 hari sebelum mereka mati. Ketika gula menempel pada sel-sel ini, itu memberikan suatu gagasan berapa banyak gula ada pada tiga bulan yang lalu. Pada kebanyakan laboratorium, batasan normal adalah 4%-5.9 %. Pada diabetes yang kontrolnya kurang baik, angkanya adalah 8.0% atau lebih, dan pada pasien-pasien yang terkontrol baik adalah kurang dari 7.0% (optimal adalah kurang dari 6.5%). Keuntungan dari pengukuran A1c adalah bahwa ia memberikan suatu pandangan yang lebih layak dan stabil dari apa yang terjadi pada tiga bulan yang lalu, dan nilainya tidak bervariasi sebanyak pengukuran gula darah dengan tusukan jari. Untuk sekarang, A1c digunakan sebagai suatu alat standar untuk menentukan kontrol gula darah pada pasien-pasien yang diketahui mempunyai diabetes.

Yang menarik, studi-studi telah menunjukan bahwa ada suatu pengurangan kira-kira 10% pada risiko relatif dari penyakit mikrovaskuler untuk setiap reduksi sebesar 1 % pada A1c. Jadi, jika seorang pasien mulai denga suatu A1c dari 10.7 dan turun ke 8.2, walaupun masih belum pada tujuan, mereka telah mengelola untuk menurunkan risiko komolikasi-komplikasi mikrovaskuler mereka sekitar 20%. Lebih dekat A1c pada normal, lebih rendah risiko absolut dari komplikasi-komplikasi mikrovaskuler. Data juga menyarankan bahwa risiko penyakit mikrovaskuler berkurang kira-kira 24% untuk setiap pengurangan nilai-nilai A1c sebesar 1%.

Perlu disebutkan disini bahwa ada sejumlah kondisi-kondisi dimana suatu nilai A1c mungkin tidak akurat. Contohnya, dengan anemia yang signifikan, jumlah sel darah merah rendah, jadi dengan demikian A1c secara salah dianggap rendah sama seperti pada kasus-kasus dari penyakit sel sabit dan hemoglobinopathies lainnya.

Tipe-Tipe Kencing Manis


Ada dua tipe-tipe utama dari diabetes, disebut tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 juga disebut diabetes mellitus yang tergantung insulin [insulin dependent diabetes mellitus (IDDM)], atau diabetes mellitus yang menyerang anak-anak. Pada diabetes tipe 1, pankreas mengalami suatu serangan autoimun oleh tubuhnya sendiri, dan dibuat tidak mampu membuat insulin. Kelainan-kelainan antibodi-antibodi telah ditemukan pada mayoritas pasien-pasien dengan diabetes tipe 1. Antibodi-antibodi adalah protein-protein didalam darah yang merupakan bagian dari sistim imun tubuh. Pasien dengan diabetis tipe 1 harus tergantung dari obat-obatan insulin untuk kelangsungan hidup.

Pada penyakit-penyakit autoimun, seperti diabetes tipe 1, sistim imun secara keliru membuat antibodi-antibodi dan sel-sel peradangan yang diarahkan melawan dan menyebabkan kerusakan pada jaringan-jaringan tubuh pasien sendiri. Pada pasien dengan diabetes tipe 1, sel-sel beta dari pankreas yang bertanggung jawab pada produksi insulin, diserang oleh sistim imun yang salah diarahkan. Dipercayai bahwa kecenderungan mengembangkan antibodi-antibodi abnormal pada diabetes tipe 1 adalah sebagian diwariskan secara genetik, walaupun detil-detilnya tidak sepenuhnya dimengerti. Ekspose pada infeksi-infeksi virus tertentu (virus-virus mumps dan Coxsackie ) atau racun-racun lingkungan lainnya dapat menyajikan untuk memicu respon-respon antibodi yang abnormal yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel pankreas dimana insulin dibuat

Diabetes tipe 2 juga dirujuk sebagai diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin [non-insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM)], atau diabetes mellitus yang menyerang orang dewasa [adult onset diabetes mellitus (AODM)]. Pada diabetes tipe 2, pasien-pasien tetap masih dapat memproduksi insulin, namun relatif tidak mencukupi untuk kebutuhan-kebutuhan tubuhnya, terutama menghadapi resisten insulin seperti yang didiskusikan diatas. Pada banyak kasus-kasus, ini sesungguhnya berarti pankreas memproduksi jumlah insulin yang lebih besar dari normalnya. Suatu sifat utama dari diabetis tipe 2 adalah suatu kekurangan kepekaan sel-sel tubuh pada insulin (terutama sel-sel lemak dan otot). Sebagai tambahan pada persoalan dengan suatu peningkatan resistensi insulin, pelepasan insulin oleh pankreas dapat juga rusak dan suboptimal.

Ketika dinyatakan bahwa diabetes tipe 2 kebanyakan terjadi pada individu-individu lebih dari umur 30 tahun dan timbulnya meningkat dengan umur, kita melihat suatu angka yang mengkhwatirkan dari pasien-paseien dengan diabetis tipe 2 yang belum mencapai umur 10 tahun. Faktanya, untuk pertama kali dalam sejarah kemanusiaan, diabetes tipe 2 sekarang lebih umum dari pada diabetes tipe 1 pada masa kanak-kanak. Kebanyakan dari kasus-kasus ini adalah suatu akibat langsung dari kebiasaan makan yang buruk, berat badan yang lebih berat, dan kurangnya berolahraga.

Ketika ada suatu komponen genetik yang kuat untuk mengembangkan bentuk diabetes ini, ada faktor-faktor risiko lainnya - yang paling signifikan darinya adalah kegemukan (obesity). Ada suatu hubungan langsung antara derajat kegemukan dan risiko pengembangan diabetes tipe 2 , dan ini benar baik pada anak-anak maupun orang-orang dewasa. Diperkirakan bahwa kesempatan mengembangkan diabetes menjadi dua kali untuk setiap peningkatan berat badan sebesar 20% dari berat badan yang diinginkan.

Kencing manis dapat terjadi sementara selama kehamilan. Perubahan-perubahan hormon yang signifikan selama kehamilan dapat menjurus pada penigkatan gula darah pada individu-individu yang dipengaruhi secara genetik. Peningkatan gula darah selama kehamilan disebut gestational diabetes. Gestational diabetes umumnya menghilang setelah bayi dilahirkan. Bagaimanapun, 25-50% dari wanita-wanita dengan gestational diabetes akan akhirnya dalam hidupnya mengembangkan diabetes tipe 2, terutama pada yang memerlukan insulin selama kehamilan dan yang tetap kegemukan setelah melahirkan.

Diabetes sekunder (secondary diabetes) merujuk pada peningkatan tingkat-tingkat gula darah dari kodisi medis lainnya. Diabetis sekunder dapat berkembang ketika jaringan pankreas bertanggung jawab pada produksi insulin dirusak oleh penyakit, seperti pankreatitis kronis (peradangan dari pankreas disebabkan oleh racun-racun sepeti alkohol yang berlebihan), luka (trauma), atau operasi pembuangan pankreas. Diabetes dapat juga berasal dari gangguan-gangguan hormon lainnya, seperti produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan (acromegaly ) dan Cushing's syndrome . Pada acromegaly, suatu tumor kelenjar pituitari (pituitary gland tumor) pada dasar otak menyebabkan produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan, menjurus pada hyperglycemia. Pada Cushing's syndrome, kelenjar-kelenjar adrenal (adrenal glands) memproduksi suatu cortisol yang berlebihan, yang mempromosikan peningkatan gula darah.
Komplikasi-Komplikasi Kencing Manis Akut

Insulin adalah penting untuk pasien diabetes tipe 1, mereka tidak dapat hidup tanpa suatu sumber dari exogenous insulin. Tanpa insulin, pasien diabetes tipe 1 tingkat gula darahnya akan meningkat sangat parah. Ini menjurus pada meningkatnya glukosa urin, yang mengakibatkan kehilangan berlebihan dari cairan dan elektrolit-elektrolit didalam urin. Kekurangan insulin juga menyebabkan gangguan dalam menyimpan serta melepaskan lemak dan protein. Gangguan regulasi ini, berakibat pada proses dari ketosis dan pelepasan keton-keton kedalam darah. Keton-keton membuat darah menjadi asam (acidic), suatu kondisi yang disebut diabetic ketoacidosis (DKA) . Gejala-gejala dari diabetic ketoacidosis termasuk mual, muntah, dan sakit perut. Tanpa perawatan medis yang segera, pasien dengan diabetic ketoacidosis dapat mengalami keadaan shock, koma, dan bahkan kematian. Diabetic ketoacidosis dapat disebabkan oleh infeksi-infeksi, stres, atau trauma dimana semuanya dapat meningkatan kebutuhan insulin.

Pada pasien diabetes tipe 2, stres, infeksi, dan obat-obatan (seperti corticosteroids) dapat menyebabkan tingkat gula darah meningkat tinggi. Bersamaan dengan dehidrasi, gula darah yang tinggi pada pasien diabetes tipe 2 dapat menjurus pada peningkatan blood osmolality (hyperosmolar state). Kondisi ini dapat menjurus pada koma (hyperosmolar coma ). Seperti diabetic ketoacidosis, suatu hyperosmolar coma adalah suatu keadaan medis darurat.

Glukosa darah adalah penting untuk sel-sel otak berfungsi secara baik. Oleh karenanya, gula darah rendah dapat menjurus pada gejala-gejala sistim syaraf pusat seperti kepeningan, kebingungan, kelemahan, dan gemetaran. Bahkan apabila terlalu rendah dan berlangsung lama akan menimbulkan keadaan yang parah seperti koma, seizures, sampai keadaan kematian pada otak.
Komplikasi-Komplikasi Kencing Manis Kronis

Komplikasi-komplikasi diabetes ini dihubungkan dengan penyakit-penyakit pembuluh darah dan biasanya diklasifikasikan kedalam penyakit pembuluh kecil, seperti yang melibatkan mata, ginjal dan syaraf (penyakit mikrovaskuler), dan penyakit pembuluh besar yang melibatkan jantung dan pembuluh-pembuluh besar (penyakit makrovaskuler). Diabetes mempercepat pengerasan dari aeteri-arteri (atherosclerosis) dari pembuluh-pembuluh darah yang lebih besar, menjurus pada penyakit jantung koroner (angina atau serangan jantung ), stroke, dan sakit pada kaki-kaki karena kekurangan suplai darah (claudication ).


Komplikasi-komplikasi Mata

Komplikasi utama mata dari diabetes disebut diabetic retinopathy. Diabetic retinopathy terjadi pada pasien yang paling sedikit 5 tahun menderita diabetes. Pembuluh-pembuluh darah kecil yang berpenyakit pada belakang mata menyebabkan kebocoran protein dan darah didalam retina. Penyakit pada pembuluh-pembuluh darah ini juga menyebabkan formasi dari aneurisme yang kecil (microaneurysms ), dan pembuluh-pembuluh yang baru namun rapuh (neovascularization ). Perdarahan yang spontan dari pembuluh-pembuluh darah yang baru dan rapuh ini dapat menjurus pada luka parut retina dan pelepasan retina, jadi merusak penglihatan.

Katarak-katarak dan glaukoma-glaukoma juga lebih umum diantara penderita diabetes. Juga penting untuk mencatat bahwa karena lensa-lensa dari mata membiarkan air lewat, jika konsentrasi-konsentrasi gula darah bervariasi banyak, lensa-lensa mata akan mengkerut dan membengkak sesuai dengan cairan. Sebagai akibatnya penglihatan terasa kabur.

Kerusakkan Ginjal
Kerusakkan ginjal dari diabetes disebut diabetic nephropathy. Pada permulaan, pembuluh-pembuluh darah kecil yang berpenyakit didalam ginjal menyebabkan kebocoran protein didalam urin. Kemudian, ginjal-ginjal kehilangan kemampuannya untuk membersihkan dan menyaring darah. Akumulasi dari limbah-limbah yang beracun didalam darah menjurus pada perlunya untuk dialisis (dialysis). Dialysis melibatkan pemakaian mesin yang melayani fungsi ginjal dengan menyaring dan membersihkan darah. Pada pasien-pasien yang tidak ingin menjalani dialysis kronis, transplantasi (cangok) ginjal dapat dipertimbangkan.
Kemajuan dari nephropathy pada pasien-pasien dapat diperlambat secara signifikan dengan pengontrolan tekanan darah tinggi , dan dengan perawatan tingkat-tingkat gula darah yang tinggi secara agresif. Angiotensin converting enzyme inhibitors (ACE inhibitors ) atau angiotensin receptor blockers (ARBs ) yang digunakan pada perawatan hipertensi dapat juga menguntungkan penyakit ginjal pada pasien-pasien diabetes.

Kerusakkan Syaraf
Kerusakkan syaraf pada diabetes disebut diabetic neuropathy, darah yang mengalir ke syaraf-syaraf adalah terbatas, meninggalkan syaraf-syaraf tanpa aliran darah, dan mereka menjadi rusak atau mati ( dikenal sebagai ischemia ). Gejala-gejala dari kerusakkan syaraf diabetik termasuk mati rasa, rasa terbakar, dan sakit kaki. Ketika kerusakkan syaraf menyebabkan suatu kehilangan total dari sensasi pada kaki, pasien mungkin tidak sadar ada luka pada kaki. Luka-luka kulit yang kelihatannya minor harus segera dirawat untuk menghindari infeksi. Karena sirkulasi darah yang miskin, luka-luka kaki diabetik mungkin tidak akan sembuh. Kadangkala, luka-luka kaki yang minor/kecil dapat menjurus pada infeksi serius, borok-borok, dan bahkan gangrene, yang terpaksa harus dilakukan amputasi.

Kerusakkan syaraf diabetik dapat mempengaruhi syaraf-syaraf yang penting untuk penegakan penis (penile erection), menyebabkan impoten [erectile dysfunction (ED, impotence)]. Erectile dysfunction dapat juga disebakan oleh aliran darah yang miskin ke penis dari penyakit pembuluh darah diabetik.
Diabetic neuropathy dapat juga mempengaruhi syaraf-syaraf pada perut dan usus kecil, menyebabkan mual, kehilangan berat badan, diare, dan gejala-gejala lainnya dari gastroparesis (penundaan pengosongan isi makanan dari perut kedalam usus kecil, disebabkan oleh kontraksi dari otot-otot perut yang tidak efektif).

Pencegahan, Pengobatan dan Penyembuhan Diabetes


Pihak kedokteran konvensional yang bekerja sama dengan pihak pharmasi tidak henti-hentinya melakukan penelitian untuk menemukan cara pengobatan dan jenis obat untuk menolong penderita diabetes tipe I dan tipe II. Begitu pula kedokteran naturopati yang bekerja sama dengan produsen produk kesehatan herbal dan peneliti-peneliti independen terus menerus mencari dan meneliti sumber bahan dari alam yang mempunyai kasiat untuk penyembuhan penyakit-penyakit yang diderita manusia. Sejak tahun 1950 telah ditemukan bahan dari alam yaitu Morinda citrifolia yang kemudian diolah menjadi produk Tahitian Noni Juice oleh perusahaan Tahitian Noni Inernational. Morinda citrifolia banyak sekali mengandung pytochemical yang sangat luar biasa untuk menyembuhkan banyak jenis penyakit yang salah satunya penyakit diabetes.
Berdasarkan penelitian secara medis, telah terbukti Tahitian Noni Juice mampu menyembuhkan penderita diabetes dengan cara :







Menyehatkan kembali Pankreas (sel ?) agar kinerjanya bagus dalam menghasilkan insulin.
Menyehatkan Liver/Hati agar mampu mengatur jumlah glukosa yang dilepas dalam tubuh.
Menyehatkan sel-sel tubuh agar kepekaan (respon) terhadap insulin meningkat.
Menyehatkan sel-sel usus kecil agar mampu mengatur jumlah karbohidrat yang diserap/dibutuhkan tubuh.

Penelitian yang dilakukan oleh dr Neil Solomon, MD, PhD telah menunjukan bahwa Tahitian Noni Boactives Beverages mampu bekerja pada pankreas (meningkatkan kerja sel beta dan sel alfa yang mana diketahui sebagai penghasil insulin) dan sistem kekebalan tubuh serta mampu mengatur kesehatan dengan meningkatkan kinerja sistem-sistem yang bekerja dalam tubuh. Sebagai tambahan Tahitian Noni Juice sanggup memperkuat dan mempertahankan struktur selular. Hal tersebut dapat dicapai dengan Tahitian Noni Juice bertindak sebagai adaptogen yang akan membantu “sel-sel tubuh yang sakit” untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Dalam kasus Diabetes Mellitus maka Tahitian Noni Juice akan memperbaiki sel-sel beta pankreas yang tidak berfungsi dan memperbaiki sel-sel tubuh yang tidak berhasil dalam usahanya untuk menerima dan menggunakan glukosa dalam darah.

Selain itu mengkonsumsi Tahitian Noni Juice juga dapat membantu meringankan gejala-gejala Diabetes Mellitus melalui kemampuannya untuk merangsang produksi scopoletin dalam tubuh dan produksi nitric oxide secara tidak langsung. Keduanya merupakan faktor penting dalam meredakan gejala-gejala seperti peredaran darah dan penglihatan kurang baik.

Mohon dicatat bagi penderita Diabetes Mellitus tipe 1 untuk tidak menggantikan suntikan insulin dengan Tahitian Noni Juice secara tiba-tiba. Mereka boleh menggunakan Tahitian Noni Juice untuk mengurangi jumlah suntikan insulin tetapi harus dibawah pengawasan dokter.
Berdasarkan penelitian dr Neil Solomon, MD, PhD, dari 5.945 pengguna Tahitian Noni Juice yang menderita Diabetes Mellitus, 79% di antaranya melaporkan bahwa gejala-gejala Diabetes Mellitus mulai berkurang dan kesehatan mereka meningkat secara signifikan.
Tahitian Noni Bioactives Beverages mampu menyembuhkan penyakit diabetes beserta komplikasi-komplikasinya. Berikut hak paten tersebut :






(WO 2005/067489 A2) TYPE II DIABETES
(USPTO 7,186,422) Preventative and treatment effects of Morinda citrifolia on diabetes and its related conditions
(WO/2008/098211) TREATMENT OF GLAUCOMA AND DIABETIC RETINOPATHY WITH MORINDA CITRIFOLIA ENHANCED FORMULATIONS
(WO/2007/064521) MORINDA CITRIFOLIA LEAF JUICE AND LEAF EXTRACT BASED FORMULATIONS
(WO/2005/120538) MORINDA CITRIFOLIA-BASED FORMULATION 5-LOX AND 15-LOX
WO/2005/069844) IMPROVING PROFILES OF LIPID PROTEINS AND INHIBITING HMG-CoA REDUCTASE
(WO/2003/020296) INHIBITION OF ANGIOGENESIS AND DESTRUCTION OF ANGIOGENIC VESSELS WITH EXTRACTS OF NONI JUICE (MORINDA CITRIFOLIA. L)
(WO/2002/043664) REDUCING CELLULAR DAMAGE IN THE HUMAN BODY.


Testimoni Tahitian Noni - Maxidoid - Morinda untuk Diabetes





Untuk Konsultasi dan Informasi Serta Pemesanan, silahkan Hubungi:

No Telepon Kantor MORINDA - Tahitian Noni : 082314655857 - Ahmad Sahal
                                                                       : 081219162362 - Vitria Kusumaning Ayu
Pin BB Morinda Jogja                                       : 28F5E8EA

Atau klik disini:
http://morinda-tahitian-noni.blogspot.com/p/kantor-morinda-tahitian-noni.html

Minggu, 12 April 2015

Penyakit Gula

Penyakit Gula

Penyakit Gula - Diebetes Melitus atau Penyakit kencing manis adalah penyakit yang menakutkan bahkan nomor tiga sebagai penyebab kematian. Jumlah penderita penyakit diabetes dari hari ke hari terus meningkat akibat pola hidup modern yang salah, misalnya kurang olahraga, makan yang terlalu banyak karbohidrat dan gula, tidak berpuasa atau diet dsb.